Kamis, 28 Agustus 2014

Perbedaan Bursa AS (NYSE) dengan Bursa Indonesia (IDX)

Perbedaan Bursa AS (NYSE) dengan Bursa Indonesia (IDX)

Artikel ini mencoba menjelaskan bagaimana bursa AS berbeda dengan bursa Indonesia, terdapat dua bursa besar di AS yaitu NYSE dan NASDAQ, penjelasan akan difokuskan di NYSE karena merupakan bursa AS terbesar yang berlokasi di Wall Street.

New York Stock Exchange (NYSE)
NYSE adalah pasar lelang (auction market) yang menggunakan floor trader untuk sebagian besar perdagangan yang terjadi. Tiap saham pada NYSE mempunyai specialist, yaitu orang yang mengatur dan memfasilitasi semua perdagangan untuk saham tertentu. Apabila pembeli ingin membeli saham yang diperdagangkan di NYSE, broker dapat menghubungi floor broker atau memasukkan order tersebut pada DOT System.
NYSE Specialist (Sumber)


Specialist merupakan bagian unik NYSE yang membuat berbeda dengan IDX, specialist ini yang sering dikenal dengan market maker pada NASDAQ. Specialist maupun market maker berupaya untuk meningkatkan likuiditas dan menyediakan perdagangan yang lebih efisien. Empat tugas specialist adalah auctioneer, agent, catalyst, dan principal. Sejak 2007, NYSE sendiri tidak dikategorikan sebagai quote driven market namun lebih kepada hybrid market.

Indonesia Stock Exchange (IDX)
Di Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) tidak ada pihak yang bertindak sebagai market maker (artinya pihak yang menyebutkan bahwa dia bersedia membeli atau menjual saham dengan harga tertentu). Karena tidak ada market maker maka quotation saham hanya didasarkan dari order jual dan beli dari para pemodal. Oleh karena itu sistem yang dipergunakan oleh BEI sering disebut juga sebagai order driven market. Order-order jual dan beli tersebut diinput ke Jakarta Automated Trading System (JATS) oleh Penanggung Jawab Pesanan dan Perdagangan (PJPP) BEI.

Gambar Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa (Sumber)

Apa yang terjadi apabila tidak ada market maker?

Misalnya saham XYZ adalah saham yang sangat bullish yang baru saja mengumumkan pendapatan yang fantastis. pembeli ingin membeli saham XYZ tetapi investor yang sudah memegang saham XYZ tidak ingin menjual. Dalam rangka untuk menarik penjual, pembeli mulai mengajukan bid lebih tinggi dan lebih tinggi untuk saham XYZ sampai akhirnya penjual mau untuk menjual saham XYZ. Harga ini bisa jadi sudah sangat tinggi.

Berikutnya tiba-tiba kabar buruk muncul dari perusahaan XYZ, menciptakan kondisi mendesak (rush) untuk menjual saham XYZ. Penjual ingin menjual tapi tidak ada yang membeli. Untuk menarik pembeli, penjual mulai untuk mendorong harga lebih rendah dan lebih rendah sampai akhirnya harga saham jatuh tak bernilai.

Sebagaimana kasus diatas dalam situasi jual beli yang tidak seimbang, market maker memainkan peran yang sangat penting untuk menciptakan likuiditas untuk harga tengah untuk menghilangkan kesenjangan harga batas atas dan bawah dan untuk memastikan pasar liquid untuk semua pihak.

"Sometimes your best investments are the ones you don't make." - Donald Trump
Sincerely,
Enrico

Tidak ada komentar:

Posting Komentar