Rabu, 08 Oktober 2014

Studi Kasus dan Cara Menyelesaikan - Bagian 1 Profit

Studi kasus dan cara menyelesaikan - bagian 1 profit

Pada dasarnya studi kasus dalam Harvard Business Review (HBR) atau yang lain dapat diselesaikan menggunakan langkah-langkah dasar sebagai berikut:
1. Tentukan isu utama.
2. Tentukan framework yang sesuai dengan isu utama.
3. Analisis menggunakan framework yang telah ditetapkan. Apabila terdapat data yang tidak lengkap, tanyakan pada penguji atau buat asumsi sendiri apabila penguji tidak mempunyai informasi (D'oh!).
4. Ambil kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan analisis.

Untuk kasus yang rumit/kompleks bisa jadi ada lebih dari satu framework yang digunakan. Catatan penting adalah bagaimana logika yang dibangun dapat urut (sekuensial) dan tidak lompat-lompat sehingga hasil analisis -> kesimpulan -> rekomendasi dapat logis dan akurat.

Pada bagian ini saya akan membahas framework yang paling dasar dalam memecahkan studi kasus yaitu profitability framework.


Profitability Framework (Sumber)

Contoh:
PT. XYZ mengalami penurunan profit sebesar 20%. Apa yang anda sarankan kepada PT. XYZ untuk mengatasi masalah tersebut?


Isu utama: Profit

Menggunakan profit framework, profit = revenue - cost, berarti permasalahan dapat berada pada penurunan revenue atau peningkatan cost. Apabila tidak terdapat keterangan bagian mana yang menjadi masalah, tanyakan kepada penguji.

Klarifikasi penguji: Revenue menurun 20%
Logika yang dibangun sudah benar, berarti yang membuat penurunan profit 20% adalah penurunan revenue sebesar 20%, sehingga kita akan fokus pada revenue. revenue = unit sold x price/unit. Berarti yang dapat menurunkan revenue adalah penurunan jumlah penjualan atau penurunan harga jual barang. Apabila tidak terdapat keterangan bagian mana yang menjadi masalah, tanyakan kepada penguji.

Klarifikasi penguji: Unit sold menurun 20%
Penurunan unit sold dapat merupakan isu industri atau isu perusahaan, dapatkan informasi mengenai kompetitor, dan segmen yang bermasalah. Cara segmentasi dapat berdasarkan demografi, lokasi, dll. Apabila tidak terdapat keterangan bagian mana yang menjadi masalah, tanyakan kepada penguji.

Klarifikasi penguji: Unit penjualan kompetitor stabil (bukan isu industri), PT. XYZ mempunyai tiga regional penjualan yaitu jawa, sumatra, dan kalimantan. Unit penjualan di Kalimantan turun sebesar 60% dan yang lain stabil.

Kesimpulan: Permasalahan utama pada kasus PT. XYZ adalah penurunan revenue yang disebabkan oleh penurunan unit penjualan sebesar 60% pada regional Kalimantan, rekomendasi berdasarkan analisis awal adalah meningkatkan unit penjualan pada regional Kalimantan.


Gunakan metode yang sama apabila permasalahan ternyata ada pada peningkatan cost. Kasus ini dapat menjadi kasus yang lebih kompleks ketika membahas apa yang terjadi pada kantor penjualan regional kalimantan, sehingga profit framework sudah tidak mampu menjelaskan dan menyelesaikan kasus diatas.

Bersambung pada framework berikutnya..

Sincerely,
Enrico Libert

Tidak ada komentar:

Posting Komentar