Kamis, 28 Agustus 2014

Mengukur Likuiditas Pasar Modal

Mengukur Likuiditas Pasar Modal

Likuiditas merupakan konsep yang sudah sangat tua dan memiliki banyak definisi Menurut Keynes, sebuah aset lebih likuid daripada yang lain apabila dapat direalisasikan dalam waktu yang singkat tanpa kerugian. Kata kunci disini adalah waktu yang singkat dan tanpa kerugian. Aset yang likuid lebih menguntungkan karena tidak mengurangi nilai ketika diperdagangkan. Menurut Brunnermeier dan Pedersen (2009), likuiditas adalah kemudahan suatu aset diperdagangkan, sedangkan menurut Ross et al. (2012, h.23), likuiditas adalah kecepatan dan kemudahan aset diubah menjadi kas.

Empat dimensi sering diasosiasikan dengan likuiditas dalam literatur struktur mikro pasar, yaitu width, depth, immediacy, dan resiliency. Menurut Harris (1990), width merujuk pada spread pada jumlah saham tertentu, depth merujuk pada jumlah saham yang dapat diperdagangkan pada harga terakhir (quotation), immediacy merujuk pada seberapa cepat saham sukses diperdagangkan pada harga tertentu, dan resiliency merujuk pada seberapa cepat harga kembali ke keadaan sebelumnya ketika terjadi perubahan akibat arus permintaan yang tidak seimbang oleh pelaku pasar yang tidak mendapatkan informasi. Secara keseluruhan, pasar likuid apabila pelaku pasar dapat dengan cepat membeli atau menjual jumlah saham yang banyak kapanpun mereka mau pada biaya transaksi yang rendah.

Sumber

Bid-Ask Spread
Ask price merupakan harga penawaran atas order jual, dan bid price merupakan harga permintaan atas order beli. Spread adalah perbedaan antara penyebutan (quotes) bid dan ask (Huang dan Stoll, 1997). Isu fundamental dalam perdagangan adalah kedatangan yang asinkron dari penjual dan pembeli, hal ini menciptakan ketidakpastian dalam waktu yang dibutuhkan untuk mempertemukan kedua pihak, serta apakah harga pasar akan tidak berubah ketika penjual dan pembeli bertemu.
Ketidakpastian ini akan dapat dimitigasi oleh keberadaan penyedia likuiditas, penyedia likuiditas tersebut membutuhkan kompensasi untuk biaya-biaya yang terlibat, yaitu biaya pemrosesan, holding, dan biaya adverse selection. Dealer memulihkan biaya dengan cara membeli pada harga bid yang rendah dan menjual dengan harga ask yang tinggi. Harga bid dan ask adalah harga penyebutan (quoted) dealer, perbedaan keduanya merupakan bid-ask atau quoted spread, yang merupakan pengukuran dari biaya perdagangan (Bessembinder dan Venkataraman, 2009). Pada BEI tidak terdapat market maker yang menyebutkan harga bid-ask sehingga dapat digunakan best bid price dan best ask price pada harga penutupan.
Spread berbanding terbalik dengan likuiditas, artinya semakin menurun spread, likuiditas dipahami mengalami peningkatan *ceteris paribus.

Depth
Kuantitas yang ditawarkan oleh dealer pada harga penyebutan (quotes price) disebut dengan quoted depth yang terdiri dari bid depth dan ask depth. Depth adalah kuantitas yang tersedia untuk diperdagangkan pada best bid dan best ask. Depth mewakili likuiditas yang ditawarkan dan diminta oleh pasar. Penelitian-penelitian sebelumnya menemukan bahwa volatilitas yang tinggi memiliki korelasi dengan likuiditas yang rendah dalam bentuk depth yang rendah pada best quotes (Baker dan Kiymaz, 2013, h.1968). Standar pengukuran depth pada BEI adalah dengan cara menghitung ask-depth (jumlah saham pada best ask price) dan menghitung bid-depth (jumlah saham pada best bid price), karena tidak ada market maker yang menerbitkan quote.
Depth berbanding lurus dengan likuiditas, artinya semakin meningkat depth, likuiditas dipahami mengalami peningkatan *ceteris paribus

Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham merupakan jumlah lembar saham yang ditransaksikan oleh para investor atau pemodal di perdagangan saham. Semakin banyak dan semakin besar investor menginvestasikan modalnya pada saham akan menjadikan saham-saham yang diperdagangkan semakin likuid. Menurut Chordia et al (2000), volume perdagangan, frekuensi perdagangan, volatilitas, dan harga merupakan komponen dari likuiditas saham individual. Tingginya volume perdagangan merupakan tanda bahwa terdapat banyak kesempatan untuk menjual dan membeli saham yang berkaitan dengan aspek likuiditas yaitu immediacy, yang berarti seberapa cepat saham sukses diperdagangkan pada harga tertentu.
Volume perdagangan berbanding lurus dengan likuiditas, artinya semakin meningkat volume perdagangan, likuiditas dipahami mengalami peningkatan *ceteris paribus

Sehingga likuiditas dipastikan mengalami peningkatan apabila secara bersama spread berkurang, depth meningkat, dan volume perdagangan juga meningkat.

"Sometimes your best investments are the ones you don't make." - Donald Trump
Sincerely,
Enrico

Tidak ada komentar:

Posting Komentar